Sabtu, 08 Maret 2014

Ammar dan Sendok


Sejak suka meniru, Ammar mulai banyak mempraktekkan apa yang kami ajarkan. Salah satunya menyuapi. Sasarannya ya orang-orang sekitar, keluarga, teman, tetangga. Kalau sedang memegang makanan, ia tiba-tiba menyorongkan makanan ke mulut kita.


Nah, sejak itu pula Ammar mulai berkenalan dengan sendok. Awal-awal ia mengamati cara sendok menyendok makanan. Sepertinya asik sekali, mungkin begitu pikirnya. Lama-lama ia jadi naksir sendok. Dimana ada sendok, selalu coba ia ambil dan praktekkan cara makan dengan sendok.


Kalo lagi disuapin, ia ambil sendiri sendoknya, alhasil tumpahlah makanan. Makanya saya lebih suka menyuapi Ammar dengan tangan. Soalnya dia rada malas kalo tangannya dimasukkin ke makanan. Kadang Ammar suka membuka tudung saji, mengambil sendok yang ada di mangkok sayur, mengaduk-aduk isi makanan, memindah lauk ke tempat sayur. Yah, you know lah.


Maka tidak heran, saat saya beresin rumah hari ini (Ayah mertua dateng oi!) Saya menemukan banyaak harta karun berupa logam alias sendok. Di kamar depan alias mushola alis tempat ngetik saya nemu sendok, di kamar saya di atas almari ada sendok, di kamar mandi juga ada. Tak ketinggalan di halaman depan, di bawah jendela tempat Ammar membuang segala sesuatu saat iseng.


Sebenarnya menyenangkan melihat Ammar belajar memegang sendok, mengambil makanan dari piring-yang cuma dapet seuprit, kemudian mencoba menyenddokkan makana kemulutnya atau mulut orang lain. Ia belajar keseimbangan. Menentukkan posisi yang tepat saat memasukkan makanan ke mulut. Korrdinasi jari tangan dan mulut.
Tapi di luar itu, seseneng-senengnya saya bahwa Ammar belajar hal hebat dengan sendok, kadang suka kesel juga kalo makanan diberantakin. Namanya juga Ibu-Ibu :-D


Daaan....malam ini sebelum tidur, Ayah mertua mengeluarkan sendok dari kamar dean yang berhasil Ammar susupkan, Ammar lempar begitu saja tiba-tiba ke kamar depan.
Duh Nak, sendoknya buat maem aja yak....