sejak bulan kemarin malam
kita mulai menghitung waktu yang tercecer
tertinggal entah dimana
atau kita yang tak ingat waktu?
sedang langkah tak lagi padu
sejak bulan kemarin malam
kau mengasah pisau tajam
membuang ingatan sayang
dan bekal perasaan
sore ini hujan, kawan
membanjiri air mata
kau simpan pun percuma
hujan menceritakannya sepanjang jalan
Sabtu, 15 Januari 2011
perempuan yang kupanggil ibu
waktu enggan mempertemukan kita di sudut simetris ruang
pun abstraknya hati
tak selalu kita artikan sepadan
rinduku adalah sepotong senja
mengantarkan kita pada gerimis
melabuhkan ingatan tua
pada jendela yang tak lagi sama
pun, selalu ada salah satu dari kita di sana
senja adalah cara kita menemukan jalan pulang
sementara yang lain mulai menutup jendela
menyalakan lampu teras
dan menunggu
aku atau kau yang menjemput malam
pun abstraknya hati
tak selalu kita artikan sepadan
rinduku adalah sepotong senja
mengantarkan kita pada gerimis
melabuhkan ingatan tua
pada jendela yang tak lagi sama
pun, selalu ada salah satu dari kita di sana
senja adalah cara kita menemukan jalan pulang
sementara yang lain mulai menutup jendela
menyalakan lampu teras
dan menunggu
aku atau kau yang menjemput malam
Langganan:
Postingan (Atom)