waktu enggan mempertemukan kita di sudut simetris ruang
pun abstraknya hati
tak selalu kita artikan sepadan
rinduku adalah sepotong senja
mengantarkan kita pada gerimis
melabuhkan ingatan tua
pada jendela yang tak lagi sama
pun, selalu ada salah satu dari kita di sana
senja adalah cara kita menemukan jalan pulang
sementara yang lain mulai menutup jendela
menyalakan lampu teras
dan menunggu
aku atau kau yang menjemput malam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar